Selasa, 01 Juli 2008

Perbandingan Roller Peang Vs Bulat

Ragam alasan diadakannya komparasi antara roller model bulat lawan model peang. Salah satunya, perdebatan mengenai akselerasi. Ada yang bilang kalau roller peang itu ‘galak’ di putaran bawah. Masa sih?

Kalau sekadar main perasaan aja, itu sulit digambarkan ya? Si A bilang bagus, belum tentu si B setuju. Ketimbang berantem yang enggak jelas, mending diadu pakai Vericom VC3000 milik MOTOR Plus aja.Pinjam Yamaha Mio gress milik tim balapMarQsaH Libas, skubek yang baru datang dari dealer pun langsung dibedah ringan. Maksudnya, ganti roller aja. Yang lainnya enggak dong, tetap standar! Kan yang di tes cuma roller doang.

Oh ya, biar lebih mantap lagi. Em-Plus juga sekalian ngundang pembalapnya. Terutama, racer yang kerap geber skubek di arena drag bikeatau skubek. Yaitu, Johan Tymoty. Doi, salah satu Dragster asal Surabaya yang malang melintang di dunia balap . Pengetesan makin afdal.

Sekali lagi yang dibicarain soal akselerasi ya. Jadi buat merek, dikesampingkan dulu. Lebih merujuk ke bentuk roller. Ukurannya pun, coba main kombinasi 9 dan 11 gram. Soale, banyak yang bilang ini kombinasi roller buat semua putaran. 
Begitu juga metode tes yang dipakai. Mulai dari 0–100 meter, 0–60 km/jam dan 0–201 meter. Ketiganya, bermain di putaran bawah-menengah. Maklum kan, yang banyak diklaim roller model peang bagus di putaran bawah. Jadi, enggak perlu main atas dong.  

Oke kan?HITUNGAN SEPERSEPULUH DETIK

Enam roller standar yang berukuran 10,4 gram dilepas. Kini, rumah roller disesaki 6 roller aftermarket model bulat berukuran 9 dan 11 gram. Peletakan benda bundar ini, dipakai sistem silang.  
Mesin mulai hangat dan Vericom dinyalakan, uji coba pun dimulai. Hasil keluar, semua bikin penasaran. Ya, penasaran karena roller model peang belum dites kan? Oke, kelar tiga tes awal, roller model bulat diganti tipe peang.
   
Meski secara kasat mata, sedikit terlihat begitu start. Baik di 0–100 meter hingga 0–60 km/jam. Sepertinya, roller peang lebih cepat melesat. Nah, sekali lagi itu baru perasaan kan. Sekarang coba lihat data dan buktinya!
Buat di tes jarak 0–100 meter, roller bulat hanya selisih 0,14 detik lebih cepat ketimbang model peang. “Perasaan gue juga bilang begitu sih. Ternyata benar juga feeling gue,” ujar Johan 
   
Ya iya lah, masa iya dong! Kalau feeling-nya enggak jalan, balapan bisa jarang menang dan dapat kangtaw tuh! He..he..he... Rasa penasaran pun berlanjut ke pengetesan kedua. Yaitu, kecepatan 0–60 km/jam. 
   
Menariknya, dites kecepatan ini roller model peang menunjukan taji. Sesuai omongan Johan, “Kayaknya lebih cepat yang model peang deh,” ujar pembalap (pemuda berbadan gelap) skuter ini. 

Ya. Dengan selisih waktu yang diberikan lebih cepat 0,69 detik, skubek meluncur lebih cepat dengan roller peang. Tes kecepatan ini bisa dibilang termasuk katagori putaran sedang.
   
Lanjut ke tes putaran menengah ke atas, 0–201 meter. Hasil yang diberikan pertarungan dua tipe roller ini menjanjikan dinikmati. Sebab hasil yang berikan juga enggak jauh beda. 
   
Roller model peang harus rela diasapi roller model bulat. Meski selisih waktu akselerasi yang diberikan tergolong kecil, tapi faktanya roller peang tetap kalah 0,28 detik ketimbang model bulat. 
   
Dari hasil ketiga tes ini, bisa diambil kesimpulan bahwa roller peang hanya bagus di putaran menengah ke bawah saja.
Tabel Data Akselerasi
Jarak Roller Bulat Roller Peang Selisih
  0–100 meter 9,70 9,84 0,14 
  0–201 meter 14,85 15,13 0,28 
  0–60 km/jam 10,06 9,37 0,69


Tidak ada komentar: