CVT (Continue Variable Transmision) adalah suatu sistem penyalur tenaga secara otomatis dengan bantuan gaya sentrifugal(gaya dorong yang disebabkan oleh putaran).
CVT ini bekerja melalui 2 buah puley (piringan pemutar v-belt). Semakin kecil diameter puley akan membentuk jarak semakin lebar dan sebaliknya, semakin besar diameter puley akan membentuk jarak yang sempit.Yang dimaksud jarak yaitu jarak yang terdapat pada sela-sela puley.
Komponen pada CVT :
1. Puley primer yaitu penyalur putaran dari kruk as dengan v-belt, yang terdiri dari beberapa komponen berikut :
Dinding luar puley primer dan kipas pendingin
Dinding dalam puley primer
Bushing/bos puley
6 buah peluru sentrifugal
Dinding penahan
Peluru penyearah
Gigi pemutar motor starter
2. Puley sekunder yaitu penyalur putaran dari v-belt menuju as roda belakang, yg terdiri dari beberapa komponen berikut :
Dinding luar puley sekunder
Kopling sentrifugal
Per pendorong
Dinding dalam puley sekunder
Torsi cam
Cara kerja CVT :
Saat putaran bawah (stationer) diameter yang dibentuk puley primer lebih kecil dibanding puley sekunder sehingga terjadi ratio yang ringan. Saat putaran menengah diameter puley primer membentuk lingkaran yang sama besar dengan puley sekunder. hal ini terjadi karena gaya sentrifugal menyebabkan kedua dinding puley primer semakin sempit. Prosis ini akan terus berlanjut seiring putaran mesin yang semakin meningkat sehingga saat putaran atas diameter yang dibentuk puley primer lebih besar daripada puley sekunder.
Perawatan CVT :
Ruangan pada CVT harus kering dan bersih, tidak memerlukan pelumasan atau penyetelan.
Ukur diameter dan panjang v-belt saat kurang lebih 25.000 km.
Memasang gasket dan lem harus presisi agar tidah menimbulkan kebocoran
Bersihkan debu dan gram di sekitar puley dengan membuka lubang intip.
CINTA
15 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar