Rabu, 16 Juli 2008
Overboss / Ganti Liner / Ganti Boring
1 Ingin menambah kapasitas mesin
Hal ini dilakukan karena pemilik motor ingin mengganti ukuran piston sampai pada ukuran maksimalnya sehingga dibutuhkan material liner yang lebih tebal daripada liner originalnya.
2 Habis masa over size
Hal ini dilakukan biasanya karena suara mesin sudah mulai berisik atau karena silindernya sudah baret sehingga mesin harus dilakukan oversize sementara ukuran piston sudah tidak ada lagi di pasaran, maka untuk mengatasinya liner lama harus dikeluarkan dan di ganti baru
3 Kerusakan pada silinder tak berliner
Pada motor2 jaman sekarang banyak yang mengaplikasi teknologi silinder tanpa liner dengan penjelasan dari pihak pabrikan bahwa silinder tanpa liner dengan teknologi pelapisan logam akan membuat umur silinder lebih awet ketimbang silinder berliner, karena claim mereka material logam pelapis pada silinder tersebut memiliki ketahanan gesek & ketahanan muai yang lebih tinggi dibanding silinder berliner, jika memang hal tersebut tercapai maka seharusnya pada pemakaian normal pemilik motor akan mendapatkan keuntungan umur pakai yang lebih lama.. hanya saja pada beberapa pemilik motor ada yang meningkatkan performa mesinnya dengan modifikasi, hal ini menuntut ketelitian sang mekanik, salah sedikit saja silinder tanpa liner pun bisa rusak karena kesalahan setting mesin oleh mekanik tidak saja menghasilkan gesekan yang tinggi tapi juga biasanya terjadi baretan oleh material lain yg mengakibatkan silinder rusak. Material lain tersebut bisa saja dari material piston / ring piston yang meleleh karena detonasi.
APA SAJA YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT OVER BOSS
Over boss harus dilakukan dengan ketentuan2 sebagai berikut :
1 Material liner harus memiliki karakter mekanis seperti material sebelumnya diantaranya ketahanan gesek & ketahanan muai yg minimal setara dengan liner silinder asli dari pabrikan.
2 Titik center dari liner baru harus sesuai sama persis dengan center pada silinder aslinya. Adakalanya bengkel bubut melakukan kolter tanpa menentukan dengan pasti center pada silinder blok sebelumnya, hal ini harus dihindari demi umur pakai silinder blok dan komponen lainnya yang berkaitan karena center blok yang tidak pas akan mengakibatkan gaya tekan dari piston terhadap komponen lainnya yg bersentuhan dengannya tidak terdistribusi secara merata, ini mengakibatkan kerusakan2 parah pada komponen2 tsb.
3 Khusus pada liner 2 tak, tukang bubut yg mengerjakan harus mengerti secara tepat mengenai standarisasi porting pada silinder 2 tak, baik type Horizontal roof transfer port atau angeled roof transfer port. jika porting liner salah maka :
--Power & torsi yang dihasilkan menjadi lemah
--Semburan bahan bakar + oli samping yang masuk ke ruang silinder tidak merata sehingga pelumasan pada dinding silinder pun menjadi tidak sempurna, ini mengakibatkan kinerja mesin menjadi buruk & blok mudah baret.
PERLAKUAN PADA BLOK OVERBOSS BAGAIMANA
Pada dasarnya memperlakukan silinder blok overboss sama saja dengan silinder blok yang hanya melakukan kolter dengan catatan 3 Point diatas dilakukan secara benar.
Namun jika kita tidak yakin dengan kemampuan bengkel reparasi silinder tsb maka untuk menghindari piston baret :
--saat inreyen pada awal harus lebih lama dari kondisi normal.
--jaga RPM agar tidak terlalu tinggi
--jangan menggunakan rasio perbandingan gigi yg berat
--pada mesin 2 tak stel oli samping lebih boros dari kondisi normal
--minta celah silinder ke tukang bubut agar dibuat lebih longgar
Dan konsekuensinya adalah :
--Power & torsi motor lemah
--Boros oli samping danBBM
--Jika porting terlalu parah kesalahannya maka bisa terjadi detonasi (sebaiknya ini segera diperbaiki krn jika dipaksakan akan merusak part2 lainnya seperti setang seher & kruk as)
Selasa, 15 Juli 2008
Tanda Top Maju Lari Kian Laju
Asyiknya, untuk melakukan trik tersebut sangatlah mudah. Tak serepot bila memapas kem. Begini lo caranya. Pertama, lepas cover camshaft dengan membuka 4 baut pengencangnya terlebih dulu. Maka akan tampak dua buah gir kecil yang dikalungi rantai. Itu di gir kemnya. Selanjutnya lepas pula pelat penjaga rantai dengan melepas 4 baut pengancingnya .
Cabut busi dan lepaskan penutup lubang pemeriksaan valve timing yang ada di bak mesin kiri. Lalu putar crankshaft hingga tanda 'T' pada rotor magnet berada di tengah-tengah lubang pengintip tadi . Tahan pada posisi tersebut. Jika sudah, lepas penutup tensioner rantai. Kemudian masukkan obeng min kecil dan putar searah jarum jam sampai mentok (guna mengunci tegangan pegas.
Usai rantai mesin (keteng) yang mengalungi gir kem terlihat kendur, angkat sedikit rantai tersebut, lalu putar gir kem (baik isap maupun buang) berlawanan arah jarum jam. Hingga mata gigi kem bergeser 1 mata ke kiri terhadap rantai. Patokannya, tanda panah bernomor 2 pada sproket kem exhaust dan tanda panah bernomor 3 pada sproket kem inlet yang tadinya posisinya tegak lurus ke atas (vertikal), jadi agak doyong ke kiri. Alias bergeser setengah mata rantai ke kiri .Sementara tanda 'T' tetap terlihat berada di tengah-tengah lubang intip valve timing.
eres deh, sekarang tinggal mengencangkan tensioner rantai, lalu merakit kembali komponen cylinder head seperti sedia kala. Oh ya, menurut Benny, bila sudah melakukan trik ini, karburator wajib disetting ulang dan lebih baik lagi jika rasio kompresi ikut ditinggikan. Pasti ngibrit..!.DiC
3 penyakit Satria F150
Gejala mbrebet di putaran mesin (rpm) bawah banyak dirasakan penyemplak Satria F150. Bahkan selepas pelintir gas terkadang disertai letupan di moncong knalpot. Hasil penyelidikan ADI, mekanik Kondang, Krian Sidoarjo, menemukan indikasi minimnya suplai bensin. Sebab, ukuran pilot jet 12,5 terlalu kecil melayani mesin gambot berkapasitas 150 cc.
"Pernah saya praktikkan mengganti ukuran 15 sampai 17,5. Keluhan brebet beberapa konsumen bisa teratasi. Lalu setelan angin sedikit dibuka. Bila standarnya setengah putaran ditambah menjadi satu putaran," ujar Adi.
Nah, karena putaran atas tidak bermasalah ukuran main jet biarkan standar. Tetapi buat menambah power atasnya silakan dinaikkan satu step. Yaitu dari 110 menjadi 115.
Selain mbrebet, karburator model vakum Satria F150 dikeluhkan kurang responsif. Gas dipelintir mendadak tarikan motor justru tercekik. "Satu-satunya solusi hanya dengan mengganti karbu. Pilihannya Mikuni 26 (Yamaha RX-King), Keihin 26 (Honda NSR 150R) atau Keihin 28 (Honda NSR 150SP)," tambah mekanik ceking ini.
Apabila memilih pemasok dari NSR SP gunakan pilot jet 38 dan main jet 120. Berbeda jika pakai karbu RX-King. Putaran bawah minta spuyer 22,5 dan atasnya 150. Bahan bakar sebaiknya tetap menggunakan Pertamax. Bila ganti Premium muncul gejala ngelitik.
CDI LIMITER
Bagi yang doyan kebut-kebutan dijamin kecewa dengan CDI Satria F150. Pada 11.000 rpm, putaran mesin tercekik karena otak pengapiannya dilengkapi limiter. Mengatasinya langsung ganti dengan CDI tanpa pembatas rpm (unlimiter). Pilihannya cukup banyak mulai produk lokal hingga impor.
Paling murah buatan Cibinong (CDI BRT) dibanderol Rp 550 ribu. Atau otak pengapian Thailand seperti LEK dan TDR Racing. Bahkan keluaran Jepang merek Shindengan juga tersedia. Harga bervariasi mulai Rp. 1,1 juta sampai Rp. 1,7 juta.
Keluhan lainnya, CDI rawan hilang. Letaknya di kolong cover bodi bisa diraba dengan tangan. Maling dengan mudah menggapainya. "CDI konsumen saya ada yang nyaris hilang. Posisinya sudah terlepas dari dudukannya. Mencegahnya bisa diikat dengan cable ties ke rangka," saran Adi.
BELOK SETIR GETAR
Tongkrongan Satria F150 sporty abis. Apalagi didukung tenaga mesin gahar. Sayang, ketika melibas tikungan hati terasa miris. Stang terasa limbung atau goyang. Menurut Adi penyebabnya karena sokbreker depan tidak dilengkapi stabilizer.
Normalnya antara sokbreker kanan dan kiri dihubungkan dengan besi atau pelat. Fungsinya untuk mengurangi perbedaan turun naik kedua suspensi. Sehingga getaran dan gejala limbung berkurang. Lebih terasa saat ngerem. Ketika terjadi perlambatan sokbreker depan sebelah kanan lebih dalam turun. Sebab, letak cakram berada di samping kanan.
Tips Ringan Atasi Mesin Berisik
1. Katup yg berbunyi
2. Bunyi dari bagian piston
3. Bunyi dari bagian rantai timing
4. Bunyi dari bagian kopling
5. Bunyi dari bagian crankshaft
6. Bunyi dari bagian transmisi
Nah penyakit yang biasanya dihadapi satria FU 150 biasanya bersumber dari bagian rantai timing, bahasa umumnya rante keteng. Kenapa sih bisa bikin berisik? ya penyebabnya bisa karena rantainya sudah 'uzur' bin melar, sproket (gir)-nya aus, atau karena stelan rantainya tidak pas lagi alias perlu distel lagi kekencengannya.
Terus gimana sih solusinya nih? Males banget, motor keren eh bunyinya berisik banget. Huh!!!. Paniknya hati ini, melihat motor kesayangan bunyi mesinnya teriak2.
Sederhana sih solusinya, cukup dicek cam chain tension adjuster-nya bahasa gampangnya cek alat penyetel otomatis rante keteng. Cek apakah masih berfungsi atau tidak. Jika sudah tidak berfungsi maksimal ya memang musti diganti. Jadi ngak perlu asal claim minta diganti. Kalo masih berfungsi, artinya perlu distel lagi tuh tensioner!.
Ente pasti nanya deh, yakin tuh gara2 tensionernya yg gak bener? Logikanya sih gini bro. Motor kita ini baru, kemungkinan cacat produksi memang ada, namun itu sangat kecil kemungkinannya. Apalagi perusahaan sekaliber Suzuki, pasti ngak sembarangan membuat suatu produk. Minimal mereka telah menerapkan quality control setaraf 6 sigma, bahasa umum dikalangan specialist quality control. Jadi rantai timing - rante keteng- kendor alias melar bin uzur ataupun kasus sproketnya yang aus karena masa pakai harian
Udah percaya kan ente-ente?..
Tuh kan nanya lagi, Bos, gimana nih ngecek kl tensioner adjuster masih berfungsi baik? bener kan, pasti nanya.
Gini nih caranya:
1.. Buka Cam Chain Adjuster Tensioner dari tempatnya. Gunakan kunci no 8.
2.. Setelah dibuka, dengan menggunakan obeng ( - )masukkan ke dalam celah tegangan rantai cam dan putar searah jarum jam untuk mengendorkan tegangan, kemudian lepaskan obeng ( - ).
3.. Untuk memastikan gerakan batang penekannya, bila batang penekannya macet/mekanisme pegasnya rusak ya harus diganti penyetel tegangan rantai keteng dengan yang baru.
Jadi, ngak melulu tensioner adjusternya musti diganti, cek dulu masih bekerja atau tidak. Jika masih bekerja, tinggal menyetel ketegangan rantai cam yang sesuai. Kalo sudah tidak berfungsi barulah diganti. Untuk berbagai kasus, penggantian ini biasanya gratis, karena masih dalam masa garansi.
OK, sekarang katakanlah cam chain tensioner adjuster masih berfungsi. Cara memasangnya gimana nih, apakah tinggal pasang aja atau perlu perhatian khusus?
Berikut ini langkah-langkah yang kudu duperhatikan pada saat akan memasang kembali alat tersebut.
1.. Sebelum memasang, pastikan pegas penegang sudah dikunci. Caranya dengan obeng (-) putar searah jarum jam.
2.. Putar Crankchaft pada arah yang normal untuk menghilangkan kekendoran rantai antara crank sproket dan exhaust sproket.
3.. Setelah memasang cam chain tension adjuster, putar obeng (-) berlawanan arah jarum jam. Pada saat cam chain tension adjuster berputar batang penegang akan terdorong oleh daya pegas dan menekan cam chain tension adjuster yang sekaligus menekan rantai cam.
Nah, begitu bro inpo-nye...
Ente boleh coba sendiri, tapi sebaiknya didampingi mekanik yang berpengalaman. Lebih aman sih bawa ke BERES, enter perhatiin cara kerjanya, bandingkan dengan tips di atas. Setelah itu COPY PASTE deh, maksudnye kerjain ndiri kl ada kasus begini lagi di rumah. Lumayan hemat 30 rebu + pajak. Hehehehehe...
Selamat mencoba!!
Performance Tuning - Suzuki Satria FU150…!!! (II)
Exhaust DBS
Yah… exhaust juga dikenal sebagai faktor yang meningkatkan performance.. !!! Disamping itu suara bazz nya yang bulet juga membuat semakin muaaantappp. Yah gue milih DBS ini setelah ngeliat kompetior lain seperti Endurance, Yoshimura etc…!!! Yah ini selera gue aza… bukan berarti merk lain nggak oke… !!! Masangnya mah termasuk cepet.. tinggal plug and play…!!! Setelah terpasang… memang suaranya oke punya… yah sekilas mirip suara Arrow… dan gue lebih milih yang titan aza instead of carbon …!!!
CDI Shindengen
Pemasangan CDI ini juga simple… just plug and play…!!! Dan effect yang gue rasakan setelah pemasangan CDI ini… maaak nyuuuuzzzz…. RPM begitu mudah dan cepat bergerak…!!! Beberapa kali sudut sempit gue lalui dengan mudah… Biasanya RPM berat ngangkat nya… paz dipasang CDI unlimit ini… bawaannya mauan teruz untuk digeber…!!!
Carbu Keihin PE 28
Nah sewaktu pemasangan carbu ini… perlu penggantian throttle cable… !!! Dan waktu cukup lama untuk ini…!!! Dan setelah terpasang… dan gue coba geber… terasa banget…Ki Demang FU150… nafaz nya begitu panjang… tarikannya walah… kuenceng bener…!!! Dari gigi 1, Ki Demang pengennya nyundul-nyundul teruzzz… yang diakibatkan kegedean power…!!! Settingannya Bro Adi lumayan baguz…hanya perlu sedikit digedein RPMnya pada waktu langsam….!!! Pada waktu macet… 2 kali …gue mengalami mati engine… dan gue kudu jaga RPM jika macet… !!! Selebihnya… no problemo… selalu ada power …!!!
Coil XP dan Air Filter K & N
Coil XP ini untuk ngimbangin CDI Shindengen…so pengapiannya biar tambah jozzz…!!! Untuk busi sementara gue pake bawaan pabrikan… !!! Sedangkan Air Filter K & Nini… untuk mensupply udara yang cukup ke pembakaran…!!!
Overall Ki Demang makin tambah bengiz aza… Memang perlu scrutinize di sisi setting dan juga per kopling gue belum ganti… maka penggantian gigi nya kurang greget… mestinya jika sudah diganti dengan per kopling yang racing.. bakalan tambah jozz lage…!!! Gimana dengan bensin…??? Yang gue alami tambah boroz… tapi ini telah gue sadari sebelumnya…!!! Next Step… yang beginian bakalan dirapiin…dengan ganti berbagai accesoriez dan beberapa bagian ganti baju…. so biar Ki Demang… makin kinclong dan powerful….!!!
Artikel terkait:
Performance Tuning - Suzuki Satria FU150..!!!
Performance Tuning - Suzuki Satria FU150…!!! (I)
Gue pilih DBS memang setelah dipasang… suaranya… hmmmm…. mengingatkan gue dengan exhaust Arrow yang dipasang di Raptorz nya Bro Yunuz…!!! yah ada harga ada rupa…. !!! CDI Shindengen yang memang untuk Riderz 150.. memang tinggal plug and play… dan ini perlu digunakan karena untuk meng-unlimit CDI standard bawaan FU..!!! Carbu juga digedein… dari standard 24 ke 28…!!! Yah supaya tenaganya jadi berlipat dan pluz ditambah pasokan pengapian yang sudah unlimit…!!! Dan juga supaya tambah mak jozzz… koil diganti sekalian dengan koil XP.. supaya pengapiannya puool…. perfecto…!!! Air Filter juga kudu dibenahi… karena dengan konsep yin and yang… kudu ada sinergi antara bensin, udara dan pengapian….!!!
Sebelum proses pemasangan… tentu saza gue contact dulu bro Adi ini… dan pesen partz yang gue mauin… !!! Untuk juruz awal… gue discuss dengan Bro Adi… udah cukuplah… tanpa menyentuh… jeroan dalem…nya….!!! Gimana proses pemasangan partz ini.. sehingga membuat Ki Demang makin digjaya… ikuti pembahasannya di bagian II…!!!
Appendix :
Neh kebetulan Bon nya masih ada jadi gue tulis yeeee…
Knalpot DBS Rp. 1.5 jeti
CDI Shindengen Rp. 600 rebu
Filter K & N 1060 Rp. 600 rebu
Carbu PE 28 Rp. 550 rebu
Pilot Jet 40 Rp. 60 rebu
Main Jet 122 Rp. 60 rebu
Coil XP Rp. 150 rebu
Kran Bensin Rp. 25 rebu
Klem Carbu Rp. 5 rebu
Kabel gaz Shogun Rp. 20 rebu
Pasang dan Setting Rp. 100 rebu
Total tertera di Bon.. (soalnya gue nggak ngitung lagi dari atas) Rp. 3.67 jeti
artikel terkait:
Performance Tuning - Suzuki Satria FU150…!!! (II)
Pasang Karbu Non-Vacum di Satria F150
Banyak pengguna Satria F150 kurang puas dengan performa karburator vakum bawaan pabrik (Mikuni BS26), salah satu keluhannya tarikan kurang responsif. Solusinya ganti karburator dengan tipe non-vakum, seperti karbu eks RX-King, NSR-SP, atau Ninja.
Mengganti dengan tipe ini memerlukan pengetahuan dan sedikit kehati-hatian. Oleh karena itu sering ditemui keluhan soal setingan, juga box filter udara yang tidak dapat lagi dipake.
Nah bagi pemakai/ calon pemakai karburator tipe ini, jangan keburu takut dengan kendala-kendala tersebut. Setiap masalah pasti ada solusinya. Berikut ini pengalaman bro Frans from Bandung dalam meng'instal' karburator tersebut.
I. Tahap Instalasi
Memasang karburator ke arah manifold pasti tidak menjadi permasalahan karena mudah dilakukan. Sebaliknya memasang bagian selang karet ke Box Filter udara, setengah mati pasangnya.
Jangan menyerah, ada caranya kok, begini caranya :
i. Cabut selang karet filter dudukannya di box, selang ini dilem, tarik saja pelan-pelan, jangan sampai sobek karetnya.
ii. Siapkan klem baru, karena diameter intake karburator Keihin ini agak berbeda jauh dengan karbu standard, model seperti klem pipa gas dengan diameter 2.5 bisa digunakan.
iii. Lumuri karet filter dan intake karburator dengan oli.
iv. Tempatkan karburator dengan intake menghadap ke atas.
v. Masukkan klem ke slang karet.
vi. Pasang selang karet ke intake, kencangkan klem begitu selang telah terpasang seluruhnya.
vii. Install karburator ke manifold.
viii. Lem kembali slang intake ke box filter udara dan kencangkan semua klem.
ix Tips: untuk memasang selang vakum ke kran bensin, gunakan selang pernapasan yang diberikan bersama karburatornya, untuk memperkecil diameternya, ke dalam selang dimasukkan selang oli samping yang diameternya lebih kecil, selang kecil ini dilem dengan superglue, lalu potong kelebihan selang.
x Kabel gas, kabel gas harus diganti karena bentuk nepel yang berbeda dengan orisinil Satria. Karena bro Hendro telah menggunakan grip gas dan switch eks Ninja, maka tinggal ganti dengan kabel gas orisinil Kawak Ninja.
Instalasi setelah jadi bentuknya seperti ini:
2. JET
• Mainjet, mainjet bawaan karburator ini 152, jelas terlalu besar untuk Satria FU, sesuai dengan anjuran mekanik toko, diganti dengan ukuran 112. Ukuran yang dirasa pas akhirnya ditemukan 122.
• Pilot jet, untuk pilot jet bawaan pabrik 42 sebetulnya bisa digunakan, hanya menyetel idle mixturenya agak jauh, akhirnya digunakan ukuran 38.
3. Setting Karbu
• Saat pertama dites, sekilas keluar dari garasi mesin langsam, hanya RPM sedikit naik turun. Setelah dicoba dipakai harian, baru ditemukan bahwa tiap di perempatan, jika berhenti agak lama kadang-kadang mesin tiba-tiba mati, namun distart lagi langsung jalan. Berdasarkan pengalaman, ini pasti gara-gara setelan idle mixture/ angin belum pas. Setelah dicoba-coba, didapat sekrup angin diputar sekitar 3,5 - 4 putaran melawan arah jarum jam.
• Karena dengan pilot jet bawaan ternyata setting angin dirasa terlalu besar, maka pilot jet diganti dengan ukuran 38, dengan pilot jet ini didapat sekrup setelan angin 2,5 - 2,75 putaran melawan jarum jam.
• Tes pada putaran tinggi ternyata di putaran 10.000 RPM mesin tersendat-sendat, padahal CDI sudah unlimited. Kalau ini sih gejala mainjet kurang besar, maklum diameter karburator kan bertambah 2mm, sudah sewajarnya mainjet pun ikutan dibesarkan. Setelah diganti dengan ukuran 122 akhirnya motor bisa lari dengan nyaman.
Pengakuan bro Hendro setelah menggunakan karbu ini selama 2 minggu :
Setelah menggunakan karburator ini selama kurang lebih 2 mingguan, dirasakan memang tipe non vakum lebih responsif dibandingkan dengan tipe vakum. Hanya konsumsi bensin sepertinya agak lebih boros, namun masih tetap di kisaran 1liter : 33km.
Senin, 14 Juli 2008
Satria memang Kesatria
satria memang kesatria...ya cuma itu yang bisa di ucapin kalo ngeliat motor satria F150 milik Hendro Satrio,dragster kawakan dari kota Krian Sidoarjo.kurang puas ama performa motor biasa, jadi si doi pilih motor sport tapi bisa juga di buat malam mingguan.tampilan motor ini ce tampak sederhana saja, tapi jangan salah di arena balap liar ni motor siap deh...kalo ada yang ngajak adu kebut...jangan ngeremehin karena tampilan yang standart.
Telanjang tambah seksi
wah....hancur lebur semuanya....baru aja turun dari dieler...si mio udah di telenjangin.....kacian banget ya!!!!!alhasil tampilan mio jadi seksi abis...tu liat rangkanya aja da keliatana....tampilan dragluck ini diusung si empunya untuk mendandani mio keluaran 2008 ini....pemakaian part racing semuanya ada disini.dari pelg 17" TDR, disk brake merek TDR, dan tidak kalah lagi semua komponen CVT and mesin Full Part dari KITAKO...ya jadinya si mio...larinya kuencueng....wussssss..tapi buat jemput si doi tetep asikkkkkkk.....
si mio cinta ama yang 17"
Merah meriah oi....ya tu kan kata orang!!!tapi beda lagi ni persepsi dari mekanik balap asal kota krian...yamaha mio miliknya di permak abis....empunya kurang puas dengan bodi mio yan pake pelek 14".ujung- ujungnya pelek 14" di pensiunkan digantikan dengan pelek alumunium 17" bertapak lebar.wah al hasil penampilan si merah ini jadi meriah banget.ya itung - itung di buat istri nganter anak sekolah biar cakepan dikit, tutur si empunya.modifikasi untuk kaki-kaki ini paling sering di lakukan oleh pemilik mio di antero jagat ini...tambah manis ce....penampilan si mio....
Minimalisa si hitam manis
ya untuk yang satu ini modifikasi minimalis diterapkan pada si manis Mio 2007 milik Benny Ubaidillah,Programer PT Hansa Pratama sidoarjo.aliran minimalis ini dipih karena sangat relefan untuk nongkrong..touring...and yang penting bebas dari kejaran bapak Polisi.ubahan yang diterapkan si empunya pada si hitam manis cukup simpel.mio sporty keluaran 2007 ini di permak di bagian kaki..pelek balok di pensiunkan di ganti dengan pelek alumunium 14" bermerek Zipp..penambahan aksesoris seperti keranjang, adfisor dan pernik lainya menambah tampilan minimalis dari si hitam manis ini...ya kalo da kayak ginu di buat ngantor enak apalagi di buat gonceng si doi mah.....tambah maknyusssssssss....untuk mesin mah di rubah cuma dibagagian CVT aj kan bukan untuk balap, tapi yang penting kalo di ajak ke kantor cepet nyampek deh.....
MarqsaH Mio Club
Minggu, 13 Juli 2008
Spec korek mio
mau kenceng, tetep tergantung budget bos...hehehe...
step 1>> ganti knalpot racing (dan pilot jet kalo perlu),roller, per cvt,...(dengan ubahan ini tidak akan menambah top speed, tapi akselerasi bertambah).estimasi biaya :
knalpot:(HRP) kisaran 200rb
(AHM)kisaran 350-400rb
(yy pang) kisaran 250-350 rb
(endurance) kisaran 500-600rb
(DBS) kisaran 1,2-1,4 jt
(TDR) kisaran 800 rb...dsb msh bnyk lg...
*masing-masing knalpot punya spek sendiri..enak di rpm bwh, medium, atau high, atau gabungan diantaranya..
roller: satu buah paling 9rb atu 10 rb..
pakai kombinasi 9gr-11gr, atau 10gr-10,8gr(std)... (yg paling umum utk mtr std), atau terserah anda..tergantung di rpm berapa anda ingin bermain..
per cvt: ada merk lhk,cld,kitaco,barra,dsb...kisaran 80-110rb..
per cvt yang merah untuk 2000rpm,yang putih 1500rpm..
step 2>> papas head 0,5-0,8 mm,noken as racing,per klep racing, koil racing,CDI racing unlimiter...(nah di tahap ini mulai serius karena ada beberapa part std yang kena bubut, dan mesin mulai dibongkar-bongkar..)
Papas head: 0.5-0,8 mm..kisaran paling 25 rb..tergantung
bengkel bubutnya, dan ongkos bongkar head cyllinder
+ skir klep..kisaran 50rb,75rb tergantung bengkel
noken as racing: beragam merk CLD,LHK,KAWAHARA, kisaran harga
sekitar 300rb-450rb..
*masing-masing noken as punya spek sendiri ada
yang korek harian atau kompetisi, dibedakan atas
derajatnya..misal-280drajat,sampe 330 drajat
*jika mengganti noken as dgn yg racing, maka per
klep jg hrs diganti yg lebih keras(racing) untuk
menghindari klep floating pada putaran atas.
merk beragam sama spt diatas..
*tenaga pada mesin 4 tak (4 stroke) yg besar,
berasal dari modifikasi head (utk kompresi), dan
durasi noken as !!
koil racing: ada beberapa merk: XP andrion,blue thunder,nology,
CLD,kitaco,,,dsb harga kisaran 150rb-250rb..
*koil akan bekerja maksimal jika juga dilakukan
perubahan pada CDI.
CDI racing : Ada beberapa merk: XP,black hawk,kitti,shindengen,BRT,
kitaco,rextor,dsb...kisaran 250-1jt..
*beberapa CDI racing ada yang yang bisa diprogram
(programmable), dan ada yang dual band..
*masing-masing CDI tsb mempunyai spek derajat
pengapian yang berbeda..(tanya penjual)
* NOTE: produk yang baik pasti akan menyertakan
spek nya pada kemasan..
step 3>>membesarkan CC alias Bore UP!!!!
ini adalah step yang paling sangat serius walaupun masih dapat digunakan untuk harian.banyak part yang harus diganti untuk mengimbangi besarnya tenaga..dan agar tenaga yang besar tsb dapat maksimal..
banyak merk di pasaran untuk blok bore up:
merk eon (diameter 58,5mm) kisaran 600-750 rb (yg ceramic)
merk RRGS (diameter 58,5) kisaran 700-850 rb
merk posh..(hilang di pasaran)...dsb
jika piston diganti dengan ukuran 58,5 mm maka mio/nouvo akan bengkak menjadi 155cc (dengan stroke std)..
untuk merk RRGS juga terdapat hingga diameter 73mm (kalo ga salah)..tapi yang pasti diatas 58,5 mm maka crankcase harus dibubut...
untuk paket yang lebih murah, jg terdapat piston merk HI-speed dengan uk.69mm ke atas (tanpa blok)..bisa didapat di harapan motor (cineng)kebon jeruk III, atau MC racing..
atau untuk pembesaran hingga 125 cc dapat digunakan piston daytona khusus untuk mio/nouvo.. bisa didapat di daytona ciledug (sebelah raja motor).
setelah pembesaran diameter piston maka selanjutnya adalah pembesaran diameter klep,bisa memakai klep sonic atau shogun atau dapat dibeli paket yang langsung plek beserta head cylinder..
bisa didapat di matic shop ciledug, JP racing, Raja motor ciledug,matic corner cinere,dsb....harga kisaran 1,2-1,8 jt..
jika anda memodifikasi sendiri head cylinder, harap diperhatikan Squish yang diaplikasi...
untuk mengimbangi tenaga yang besar, maka belt harus kuat (kevlar) walau untuk harian belt std jg msh dapat diandalkan. juga rumah roller (variator) harus diganti dgn yg lebih besar (kitaco,RRGS,TDR,...dsb)...
setelah itu adalah penyaluran tenaga yaitu gigi rasio...
penggantian rasio tergantung dengan trek (harian, drag, atau road race)...tapi untuk herian yang kadabg-kadang dipakai berboncengan gigi rasio std nouvo udh lmyn panjang...
kemudian hal yang vital yang harus diganti adalah karburator..
biasanya memakai keihin PE 28,krn harganya lmyn terjangkau...kisaran 450-550rb...dan selanjutnya adalah setting spuyer (main jet-pilot jet)...
modifikasi diatas biasa dilakukan pada motor mio/nouvo...
semuanya tergantung mekanik atau bengkel yang menjadi bidan motor anda...
untuk step 2 dam step 3 yang pasti top speed bertambah tergantung ubahan yang dilakukan dan keberanian anda....
MEMILIH DAN MERAWAT ROLLER PADA MOTOR MATIC
Meningkatkan Aselerasi dan Top Speed
Dikarenakan roller sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel dari variator, tentu akan sangat berpengaruh terhadap performa motor matic. Aselerasi dan Top Speed sulit didapatkan secara bersamaan dalam sebuah motor matic tanpa meningkatkan kinerja dapur pacu. Dalam meng-”utak-atik” roller, Anda hanya akan dihadapkan pada pilihan: “Aselerasi” atau “Top Speed”.
Bila kita sering melakukan perjalanan di dalam kota, melewati kemacetan, kondisi yang “stop and go”, dan jarak yang tidak terlalu jauh, pilihan Anda sebaiknya adalah Aselerasi. Aselerasi akan lebih baik bila Roller memiliki berat lebih ringan. Misalnya, bila berat standard dari roller yang dipergunakan adalah 13 Gram, Anda akan mendapatkan sensasi aselerasi ini dengan menggunakan roller 12 Gram.
Namun bila Anda sering melakukan perjalanan antar kota dengan jarak yang cukup jauh atau bahkan touring dengan rekan - rekan Anda. Pilihan Top Speed lebih cocok dipergunakan. Sama dengan contoh kasus diatas, Top speed yang lebih baik akan Anda peroleh dengan mengganti Roller dengan yang lebih berat dari berat standard, misalnya 14 Gram.
Membersihkan Roller
Membersihkan Roller secara berkala juga diperlukan, dengan menggunakan bensin dan kuas, Anda dapat menghilangkan debu-debu dan kotoran yang menempel. Untuk beberapa jenis motor matic yang memerlukan pelumasan (grease) pada roller, memerlukan pemeriksaan dan perawatan lebih sering dari pada yang tidak menggunakan pelumasan.
Aselerasi dan Topspeed Bersamaan
Saat ini, saya menggunakan Roller yang terbilang tidak biasa, roller yang tidak bundar. Roller yang saya pergunakan sekarang adalah produksi dari Dr. Pulley dari Taiwan, yang disebut dengan Sliding Roller. Dengan mempergunakan berat kombinasi 12 dan 13 gram, tarikan terasa lebih merata pada tarikan awal, aselerasi, maupun pada putaran tinggi. Aselerasi dan Deselerasi juga cukup mengagumkan…
Roller ini terbilang cukup unik, harganya pun bisa sampai 12 kali dari roller biasa. Bahan yang dipergunakan terbilang lebih awet, menurut pembuatnya ia menyebut bahan teflon ini dengan sebutan SL-9. Setelah satu tahun lebih, dan berjalan sejauh 25.000 Kilometer, kondisi Roller tersebut masih cukup bagus. Kemungkinan masih bisa dipergunakan hingga 2 tahun kedepan.
Roller Dr. Pulley ini tersedia untuk berbagai merk scooter matic yang beredar di Eropa dan Taiwan seperti Yamaha Majesty (125 dan 250), Honda, Kymco, Suzuki Skywave 250, Piaggio, GY6 Based Scooter (Kymco, SYM), Gillera, Aprilia, Malaguti, Peugeot.
Untuk beberapa Tipe Scooter Matic yang berada di Indonesia dapat juga di terapkan: Honda Vario, Suzuki Spin 125, dan Kymco semua jenis matic (Trend 125, Trend SR 125, Easy/Easy JR 100, Free LX 110, Free EX/ECX/MX 100, Dink 150, Grand Dink 250, dan Xciting 500).
Ide Konstruksi, Bahan, dan Bentuk dari Sliding Roller Dr. Pulley ini telah dipatenkan oleh penemunya, dan telah beredar ke negara-negara eropa dan Amerika.
CVT
CVT ini bekerja melalui 2 buah puley (piringan pemutar v-belt). Semakin kecil diameter puley akan membentuk jarak semakin lebar dan sebaliknya, semakin besar diameter puley akan membentuk jarak yang sempit.Yang dimaksud jarak yaitu jarak yang terdapat pada sela-sela puley.
Komponen pada CVT :
1. Puley primer yaitu penyalur putaran dari kruk as dengan v-belt, yang terdiri dari beberapa komponen berikut :
Dinding luar puley primer dan kipas pendingin
Dinding dalam puley primer
Bushing/bos puley
6 buah peluru sentrifugal
Dinding penahan
Peluru penyearah
Gigi pemutar motor starter
2. Puley sekunder yaitu penyalur putaran dari v-belt menuju as roda belakang, yg terdiri dari beberapa komponen berikut :
Dinding luar puley sekunder
Kopling sentrifugal
Per pendorong
Dinding dalam puley sekunder
Torsi cam
Cara kerja CVT :
Saat putaran bawah (stationer) diameter yang dibentuk puley primer lebih kecil dibanding puley sekunder sehingga terjadi ratio yang ringan. Saat putaran menengah diameter puley primer membentuk lingkaran yang sama besar dengan puley sekunder. hal ini terjadi karena gaya sentrifugal menyebabkan kedua dinding puley primer semakin sempit. Prosis ini akan terus berlanjut seiring putaran mesin yang semakin meningkat sehingga saat putaran atas diameter yang dibentuk puley primer lebih besar daripada puley sekunder.
Perawatan CVT :
Ruangan pada CVT harus kering dan bersih, tidak memerlukan pelumasan atau penyetelan.
Ukur diameter dan panjang v-belt saat kurang lebih 25.000 km.
Memasang gasket dan lem harus presisi agar tidah menimbulkan kebocoran
Bersihkan debu dan gram di sekitar puley dengan membuka lubang intip.
BASIC TUNING CVT
—
Bagian CVTMasing-masing pabrikan skuter matic biasanya men-design sendiri sistem CVT-nya sehingga dapat menghasilkan performa yang berbeda dari kompetitor, baik dalam bentuk irit, ngebut, responsif, halus, bertenaga, dsb. Pada umumnya, bagian-bagian sistem CVT pada skuter matic yang dapat diperoleh dengan cukup mudah di pasaran adalah roller, drive belt, driven pulley spring, clutch spring, clutch dan variator. Lalu bagaimana sebetulnya perbedaan sistem CVT ini mempengaruhi kinerja skuter?Contoh yang mudah pada produk Honda Vario, sistem CVT-nya mampu menghasilkan tenaga bawah yang paling besar dibanding kompetitornya. Sayangnya, tenaga tengah dan atas justru dikorbankan. Buktinya, banyak yang mengeluhkan sulit mencapai 100 kpj pada speedometer padahal 0 - 80 kpj bisa diraih dengan cukup mudah. Gosipnya, hal ini karena design variator yang sedemikian rupa. Di sinilah rahasia iritnya Vario. Gosipnya lho… Silakan dibuktikan sendiri.Contoh-contoh lainnya:
Kymco Free EX, sistem CVT-nya justru kendor tenaga bawah namun cukup hebat di tenaga tengah dan atas. Rata-rata perbaikan dilakukan dengan mengganti roller dengan yang lebih ringan dan mengganti per kopling dengan yang lebih lentur. Sementara di Kymco jenis Trend SR, justru banyak dikomplain karena tarikan awalnya yang bisa mendadak responsif sekali. Lalu si pemain lama, Yamaha Mio, diklaim kedodoran di awal namun kalau sudah kencang bisa amit-amit kecepatannya. Ada juga Suzuki Spin yang dapat aproval untuk penilaian keseluruhan dari teman saya yang bisa dibilang veteran di dunia skuter matic, namun menurut orang dalam Suzuki yang menemani beliau di saat test ride, si Spin ini masih kalah sama Kymco Free LX. Nah lho!Sebelum dilanjutkan, saya mohon para pembaca tidak menjadikan penilaian di atas sebagai tolok ukur skuter matic mana yang paling bagus. Sebaiknya, pilihlah skuter matic yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Kalau mau bilang bagus sih, mending ngelirik produk-produk maxi scooter yang 250 cc ke atas deh. Misalnya Honda Silverwing ABS gitu. Hahaha!
Kembali ke topik pembahasan. Dari titik ini, tentunya perlu diketahui apa saja pengaruh dari penggantian masing-masing bagian tersebut. Mari kita bahas satu per satu:
Roller
Bagian paling umum dalam tuning skuter matic. Secara umum, roller berpengaruh terhadap akselerasi. Roller pada skuter matic berjumlah 6 buah dan terletak di dalam puli atau sering disebut rumah roller (front pulley). Penggantian roller dapat dilakukan secara keseluruhan atau kombinasi masing-masing 3 roller dari dua berat yang berbeda. Makin ringan berat keseluruhan rollernya, semakin cepat akselerasi skuter. Semakin berat roller, maka akselerasi akan berkurang, tapi tekanan terhadap driven pulley akan semakin besar dan dapat menambah speed si skuter. Roller tersedia dalam berbagai berat dan ukuran. Bahan yang diklaim bagus untuk roller adalah teflon yang dapat meminimalisir aus dan menjaga bentuk roller agar tidak lekas benjol / melonjong.Drive Belt
Banyak yang menyebutnya dengan fan belt atau v-belt. Drive belt yang kurang baik sering menyebabkan selip pada CVT. Akibatnya banyak tenaga mesin terbuang percuma. Belt yang bagus harus dapat mencengkeram front pulley dan driven pulley dengan baik. Kendala utama belt pada sistem CVT yang telah di-tuning yaitu mudah aus bahkan cepat putus. Cukup menjengkelkan kalau sampai terjadi di tengah perjalanan. Pemilihan bahan belt turut berperan. Bahan yang diklaim paling kuat dan bagus untuk sistem CVT yang telah di-tuning adalah kevlar. Tentu harganya pun lebih mahal daripada belt biasa.Driven Pulley Spring / Torque Spring
Sering disebut sebagai per CVT. Tugasnya untuk menekan driven pulley sedemikian rupa agar kecepatan dapat beranjak tinggi. Rata-rata torque spring tipe racing memiliki daya pegas yang sangat keras. Hal ini ditujukan agar dapat lebih maksimal menahan tekanan dari drive belt terhadap driven pulley di saat kecepatan tinggi. Namun jangan sampai sembarangan memasang torque spring! Jika terlalu keras, maka akibatnya drive belt akan mendapat ‘perlawanan’ yang lebih berat dan menjadi jauh lebih cepat aus, bahkan putus. Selain itu, akibatnya dapat lebih cepat merusak driven pulley karena terus menerus mendapat tekanan yang tinggi.Clutch Spring
Banyak disebut dengan per kopling. Tugasnya adalah membuat kopling ‘menggigit’ setelah RPM mencapai putaran tertentu. Begitu juga saat terjadi loss atau selip pada CVT (yang memang lumrah terjadi), clutch spring kembali membuat kopling mencengkeram driven pulley dan CVT pun kembali dapat menyalurkan tenaga mesin ke putaran roda. Pelajari baik-baik tipe clutch spring agar diperoleh hitungan yang tepat terhadap seberapa cepat kopling mencengkeram driven pulley dari keadaan stasioner.Clutch
Semua skuter matic yang tinggal gas-rem-gas-rem pasti menggunakan clutch (kopling) tipe kering. Clutch ini tidak memerlukan oli kopling dan hanya akan menggigit pada angka RPM tertentu. Jika RPM berada di bawah angka tersebut, clutch dengan sendirinya tidak akan menggigit atau selip. Clutch yang bagus akan mampu menerima beban lebih besar daripada clutch standar bawaan pabrik. Beban berat biasa terjadi saat skuter disemplak berboncengan atau ketika bergerak di jalan menanjak. Salah satu indikasi yang sering terlihat adalah jarum speedometer yang menurun dengan kondisi grip gas stabil. Clutch tertentu mampu meminimalisir bahkan menghilangkan gejala penurunan performa tersebut, hingga batas beban yang ditentukan tentunya.
Variator
Ada juga yang menyebutnya sebagai puli atau rumah roller. Memang di dalam variator inilah 6 buah roller ditempatkan. Design bentuk ramp / bidang miring pada variator berpengaruh terhadap speed atau tenaga tengah ke atas. Perputaran variator menimbulkan pergerakan sentrifugal pada roller yang kemudian menekan piringan variator. Pergerakan variator ini membuat belt bergerak mengencang dan mengendur. Melalui pergerakan inilah kecepatan sebuah skuter matic berubah-ubah. Sayangnya, saya belum dapat informasi lebih lanjut mengenai design ini. Bentuk seperti apa yang lebih bagus untuk tenaga bawah dan yang seperti apa yang bagus untuk mengejar top speed? Nanti akan saya update jika sudah ada data-datanya.
—
Ada special case pada Vario. Karena tenaga bawahnya yang sudah sangat responsif, maka diperlukan set roller yang lebih berat untuk menunjang speed.
Teorinya:
“semakin keras spring, maka butuh roller berat untuk ‘memaksa’ driven pulley menutup (artinya menekan torque spring) melalui distribusi dari drive belt”
Tebakan saya, selain design variator yang unik, driven pulley spring bawaan Vario sudah cukup keras. Sebab melaui perbandingan berat roller standar Vario dengan roller standar skuter lainnya, 13 gram sudah termasuk cukup berat. Skuter lain yang menggunakan berat tersebut rata-rata kelasnya 125 cc ke atas, sementara Vario hanya 108 cc saja. Bisa saja tebakan saya ini salah. Jika Anda tahu informasi yang lebih benar, silakan bantu share dengan teman-teman pembaca lainnya dengan mengisi comment pada artikel ini.
Demikianlah hal-hal yang dapat saya bahas dalam artikel ini. Mudah-mudahan bisa berguna Sebetulnya masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk membuat performa skuter kita lebih ganas lagi. Namun saya rasa untuk penggunaan sehari-hari yang mewajibkan safety riding hingga penggunaan untuk keperluan touring, tuning pada CVT sudah cukup memenuhi kebutuhan tersebut. Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam artikel ini. Apabila memang ada, saya mohon koreksinya.
Kamis, 03 Juli 2008
Kejurnas tinggal 2 hari lagi
Selasa, 01 Juli 2008
Mempersingakt Akselesari Skubek
Untuk mempersingkat akselerasi, banyak pemilik Yamaha Mio atau Nouvo menerapkan jurus ganti per CVT. Biasanya pakai produk after market yang lebih keras. Sekarang, ada cara lain untuk mendapatkan hasil sama. Yakni, pasang ring racing di dalam clutch carrier atau kopling ganda.
Itu produk ini bisa buat sendiri dengan pesan sama tukang bubut ato beli langsung di toko. Terbuat dari aluminium 9 mm dan sudah diberi efek warna anodize. Dilego Rp 75 ribu, sedang per racing bisa mencapai Rp 150 ribu. #Harga lebih murah juga tidak merusak,# alasan Adi.
Proses pemasangan juga tidak terlalu sulit. Usai membuka CVT, bisa langsung mengeluarkan bagian kopling . Kemudian buka baut pengunci dengan kunci ukuran 34. Baut ini berbentuk segi enam . Jika sudah terbuka, per baru bisa dikeluarkan .
Setelah itu, tempatkan ring di bawah per. Kemudian kopling kembali dipasang ke tempat semula. Alasan pria 30 tahun itu menggunakan jurus ini katanya per standar Mio atau Nouvo tadi dibuat dari bahan bagus. #Karena itu lebih baik tetap pakai per asli. Cuma diberikan semacam ring ini agar makin keras,# lanjut warga Sidowaras krian, Sidoarjoini.
Mekanik yang sudah cukup umur itu banyak merekomendasikan penggunaan ring ini pada customer yang datang ke bengkel. #Terbukti akselerasi oke. Kondisi yang kadang terasa kosong saat tarikan awal jadi hilang. Proses engine brake pun jadi lebih bagus,# tutup mekanik dari team MarQsaH Libaz Surabaya.
Hindari memutar gas skuitik secara spontan
penggunaan karburator vakum pada skutik untukmeminimalkan risiko saat hendak berakselerasi. Apabila dipasang karbuartor konvesional otomatis entakan lebih terasa sehingga motor bisa meloncat dan berpeluang merusak CVT (Continuosly Variable Transmission). CVT sebagai penggerak roda memakai karet sebagai bahannya, maka kekuatan dan ketahan tidak seperti rantai motor bebek atau sport.
Apalagi karburator vakum dan konvesional memiliki perbedaan sistem kerja pada bagian skepnya. Skep karburator dihubungkan langsung dengan kabel gas. jadi, naik-turun skep akibat tarikan dan pantulan per skep.
Sedangkan karburator vakum mengandalkan perbedaaan tekanan udara yang diatur skep kupu-kupu. Semakin tinggi putaran mesin, kevakuman ruang tekan alias membran vakum juga semakin menarik skep. Makanya pemakaian karburator vakum sebenarnya membuat konsumsi bahan bakar lebih irit karena proses pembakaran lebih sempurna.
Hanya saja, membran valum tidak dirancang untuk mendapatkan tekanan secara mendadak. jadi, memutar handel gas secara spontan malah membuat membran vakum menahan gerakan skep. Akibatnya, campuran udara berkurang alias bensin berlebihan.
Lagipula sistem penggerak CVT mengaplikasi gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal sendiri juga mempunyai proses secara perlahan, tidak bisa langsung menghasilkan gaya besar.
Nah, karena itu skutik ber-CVT dan berkarburator vakum tidak dapat berakselerasi secara spontan. Pengendara pun merasa laju skutik lambat dan semakin menjadi-jadi memutar handel gas. bensin tidak terbakar sempurna karena jumlahnya berlebihan sehingga membuat skuitk terkesan boros bahan bakar.
jadi sebaiknya memutar handel gas skutik itu secara perlahan-lahan mengikuti akselerasinya.
Cara Seting Jarum Pelampung Karburator
Begini caranya :
Pasang kembali jarum sama pelampungnya di karburator, lalu buat patokan dasarnya, kemudian ukur lagi tinggi pelampung. Selanjutnya pasang mangkuk karburator, cukup diapit dengan tangan, tidak perlu diikat memakai empat sekrupnya. Posisikan karburator berdiri. Isikan bensin ke karburator sampai bensin mengisi mangkuk karburator, kemudian buka lagi mangkuknya.
Dalam kondisi normal, permukaan bensin (sisi yang mau tumpah) tepat di bibir mangkuk, sedangkan permukaan sisi yang lain, harus pas dengan permukaan dasar coakan ruang pelampung. Cara ini dapat digunakan untuk karburator yang ruang pelampungnya tidak terlalu dalam. Ketika dimiringkan, permukaan bensin di dalam mangkuk harus sejajar dengan batas coakan. Bila terlalu banyak bensin di mangkuk atau istilahnya banjir,maka kita dapat meninggikan pelampung dan jika terjadi sebaliknya/terlalu kurang, maka pelampung dibuat rendah. Pelampung yang terbuat dari pelat, tinggal kita naik-turunkan kaki stopernya. Sedangkan pelampung dari plastik, perlu memanaskan dulu kakinya menggunakan solder atau panas rokok.
Semoga tulisan ini berguna, salam bikers.
Cara Perawatan Karburator Vakum
Tapi, kinerja karburator vakum bisa terganggu kalau salah perawatan, cara merawatnya berbeda dengan karburator konvensional. Misalnya tidak disarankan buka boks filter udara. Memang awalnya tarikan terasa lebih cepat, tapi kelamaan debu bisa menghambat gerakan skep. Skep di karburator vakum beda karena bahannya dari resin dilapis teflon. Bandingkan dengan skep yang umum dengan bahan logam berlapis krom. Gara-gara kena debu, skep jadi macet dan lama kelamaan lapisan teflon tergores, hasilnya motor susah langsam/nggak stabil.
Bagian lain yang tak kalah sensitif adalah karet karburator vakum. Posisinya ada di atas karbu dan ditutup lempengan besi. Waktu servis nggak perlu dibuka karena kalau sampai salah rakit sehingga karet terjepit maka dapat mengakibatkan kebocoran sehingga putaran mesin jadi ngaco. Karet vakum juga nggak boleh kena bensin. Bisa melar atau paling parah tidak bisa digunakan lagi. Harganya mahal Bro.
Buat yang biasa korek karburator konvensional dengan reamer atau memperbesar diameter venturi. Hal ini jangan dilakukan pada karburator vakum, resikonya skep bisa oblak yang bisa berakibat mesin susah hidup.
Karburator CV bekerja dengan tekanan udara dari crankcase dan intake. Jadi perhatikan kondisi selang vakum yang menuju karbu. Seumpama retak atau sobek, langsung ganti baru karena mesin bakal susah hidup. Kondisi karet pemegang karbu dan intake manifold tidak boleh ada kebocoran karena berimbas skep bakal susah naik. Termasuk klep masuk yang tak lagi rapat pun bisa bikin daya isap ke karbu vakum jadi melorot.
Jadi, hati-hati, teknologi baru, jangan sembarangan merawat, pelajari dulu.
Semoga tulisan ini berguna. Salam bikers.
Perbandingan Roller Peang Vs Bulat
Ragam alasan diadakannya komparasi antara roller model bulat lawan model peang. Salah satunya, perdebatan mengenai akselerasi. Ada yang bilang kalau roller peang itu ‘galak’ di putaran bawah. Masa sih?
Kalau sekadar main perasaan aja, itu sulit digambarkan ya? Si A bilang bagus, belum tentu si B setuju. Ketimbang berantem yang enggak jelas, mending diadu pakai Vericom VC3000 milik MOTOR Plus aja.Pinjam Yamaha Mio gress milik tim balapMarQsaH Libas, skubek yang baru datang dari dealer pun langsung dibedah ringan. Maksudnya, ganti roller aja. Yang lainnya enggak dong, tetap standar! Kan yang di tes cuma roller doang.
Oh ya, biar lebih mantap lagi. Em-Plus juga sekalian ngundang pembalapnya. Terutama, racer yang kerap geber skubek di arena drag bikeatau skubek. Yaitu, Johan Tymoty. Doi, salah satu Dragster asal Surabaya yang malang melintang di dunia balap . Pengetesan makin afdal.
Sekali lagi yang dibicarain soal akselerasi ya. Jadi buat merek, dikesampingkan dulu. Lebih merujuk ke bentuk roller. Ukurannya pun, coba main kombinasi 9 dan 11 gram. Soale, banyak yang bilang ini kombinasi roller buat semua putaran.
Begitu juga metode tes yang dipakai. Mulai dari 0–100 meter, 0–60 km/jam dan 0–201 meter. Ketiganya, bermain di putaran bawah-menengah. Maklum kan, yang banyak diklaim roller model peang bagus di putaran bawah. Jadi, enggak perlu main atas dong.
Oke kan?HITUNGAN SEPERSEPULUH DETIK
Enam roller standar yang berukuran 10,4 gram dilepas. Kini, rumah roller disesaki 6 roller aftermarket model bulat berukuran 9 dan 11 gram. Peletakan benda bundar ini, dipakai sistem silang.
Mesin mulai hangat dan Vericom dinyalakan, uji coba pun dimulai. Hasil keluar, semua bikin penasaran. Ya, penasaran karena roller model peang belum dites kan? Oke, kelar tiga tes awal, roller model bulat diganti tipe peang.
Meski secara kasat mata, sedikit terlihat begitu start. Baik di 0–100 meter hingga 0–60 km/jam. Sepertinya, roller peang lebih cepat melesat. Nah, sekali lagi itu baru perasaan kan. Sekarang coba lihat data dan buktinya!
Buat di tes jarak 0–100 meter, roller bulat hanya selisih 0,14 detik lebih cepat ketimbang model peang. “Perasaan gue juga bilang begitu sih. Ternyata benar juga feeling gue,” ujar Johan
Ya iya lah, masa iya dong! Kalau feeling-nya enggak jalan, balapan bisa jarang menang dan dapat kangtaw tuh! He..he..he... Rasa penasaran pun berlanjut ke pengetesan kedua. Yaitu, kecepatan 0–60 km/jam.
Menariknya, dites kecepatan ini roller model peang menunjukan taji. Sesuai omongan Johan, “Kayaknya lebih cepat yang model peang deh,” ujar pembalap (pemuda berbadan gelap) skuter ini.
Ya. Dengan selisih waktu yang diberikan lebih cepat 0,69 detik, skubek meluncur lebih cepat dengan roller peang. Tes kecepatan ini bisa dibilang termasuk katagori putaran sedang.
Lanjut ke tes putaran menengah ke atas, 0–201 meter. Hasil yang diberikan pertarungan dua tipe roller ini menjanjikan dinikmati. Sebab hasil yang berikan juga enggak jauh beda.
Roller model peang harus rela diasapi roller model bulat. Meski selisih waktu akselerasi yang diberikan tergolong kecil, tapi faktanya roller peang tetap kalah 0,28 detik ketimbang model bulat.
Dari hasil ketiga tes ini, bisa diambil kesimpulan bahwa roller peang hanya bagus di putaran menengah ke bawah saja.
Tabel Data Akselerasi
Jarak Roller Bulat Roller Peang Selisih
0–100 meter 9,70 9,84 0,14
0–201 meter 14,85 15,13 0,28
0–60 km/jam 10,06 9,37 0,69